RUMAH TERAPUNG MASA DEPAN



Rumah Terapung Masa Depan

Arsitek dari Belgia, Vincent Callebaut, mengajukan terobosan baru dalam menghadapi masalah perubahan iklim dan kepadatan, solusinya dinamai: Daun Bunga Lili.

Rumah Terapung Masa Depan
Daun Bunga Lili ini digambarkan sebagai: prototipe kota amfibi yang mampu menghidupi diri sendiri, dengan masing2 daun mampu menampung 50.000 orang.

Di tengah Daun ini ada sebuah danau yang menampung dan menjernihkan air hujan. Kita terapung ini tidak membutuhkan jalan dan akan mengapung dan “terhanyut” ke seluruh dunia akibat pergerakan arus laut.
Rumah Terapung Masa Depan
Desain dari Daun ini di memuat 3 marina dan 3 gunung yang dikhusukan bagi bisnis dan hiburan. Kota ini unik, karena kota ini merupakan kota amfibi, setengah kota air, setengah lagi kota darat.
Kota ini mendapat sumber daya dari matahari, angin dan arus laut, yang akan memproduksi lebih banyak energi daripada energi yang dikonsumsinya, dan akan menjadi kota yang ber-”emisi nol” karena semua karbon dan limbah akan di daur ulang.

Harapan yang ada adalah pada tahun 2100, akan ada 250 juta orang yang melarikan diri dari perubahan cuaca, yang disebut “C lim actic refugee”, karena air laut akan menghancurkan kota2 seperti New York, Shanghai dan Bombai.

Vincent percaya, bahwa produknya ini adalah solusi jangka panjang untuk menghadapi naiknya air laut, dan bukannya memperkuat garis pantai, karena solusi garis pantai ini hanyalah solusi jangka pendek.
Rumah Terapung Masa Depan
Desain dari Daun ini diinspirasikan oleh daun Amazonia Victoria Regia yang memiliki tulang daun yang sangat rapat. Tujuan Vincent adalah untuk menciptakan “hubungan harmonis antara manusia dan alam.

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA 1800 M SAMPAI SEKARANG



Pembaruan dalam Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu, Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi pemimpin peradaban?
Dalam bahasa Indonesia, untuk merujuk suatu kemajuan selalu dipakai kata modern, modernisasi, atau modernisme. Masyarakat barat menggunakan istilah modernisme tersebut untuk sesuatu yang mengandung arti pikiran, aliran atau paradigma baru. Istilah ini disesuaikan untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan maupun tekhnologi.

A. Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan
1. Pada bidang Akidah
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT
Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.
  1. Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
  2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
  3. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
  4. Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
  5. Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
  6. Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
  7. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
  8. Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaruan di abad ke-19 adalah sebagai berikut.
  1. Hanya alquran dan hadis yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber
  2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
  3. Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiyah.
2. Pada bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan kehidupan yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman. Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di dunia ini. Firman Allah SWT( lihat Al_qur’an onlines di google)
Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepada tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” (QS luqman : 27)
Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.
a. Praperiode modern (1250-1800 M)
Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dimulai sjak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699
Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat
Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said Mehmed dikirim pula ke paris
Laporan-laporan kedua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya.
Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu
b. Pembaruan pada periode modern (1800 M – dan seterusnya)
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh – tokoh pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
2) Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
3) Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4) Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
5) Sir Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
6) Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20
B. Perkembangan Kebudayaan pada masa Pemabaharuan
Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh Eropa.akhirnya serangkaian kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti Usmani di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat. Setelah pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894
Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab diterbitkan. Akan tetapi, saat itu terdapat kontroversial percetakan pertama yang didirikan di Mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah tekhnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.
Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasalh dari gereja Aya Sophia.
Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan Islam dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini, agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang mendorong kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.
C. Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
1. Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat keselamatan
3. pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien
4. dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi
5. pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6. corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.
D. Perilaku Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
Ada beberapa perlaku yang dapat dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis
  2. Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
  3. Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terualng kembali.
  4. Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT
  5. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.
E. Pengaruh Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negara timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris (Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.
  2. Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah)
  3. Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.
a. Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda penerus perjuangan Islam dan berlokasi di Jakarta
b. Muhammadiyah (18 November 1912) yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat dan mengembalikan ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan hadis di Yogyakarta
c. Al Irsyad (1914 M) dibawah pimpinan Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.
d. Persatuan Islam (persis) dibawah pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di Bandung. Al Irsyad dan Persis memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan Muhammadiyah.
e. Seriakt Dagang Islam (1911) di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Solo. Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi dan keagamaan. Akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat politik. Terjadi perubahan kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun 1929 kembali berubah menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).
f. Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU) yang lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH Hasym Asyari. Nahdatul Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslim menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga berubah ke arah politik
g. Matla’ul Anwar (1905) di Menes, Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini bersifat sosial keagamaan dan pendidikan.
h. Pergerakan Tarbiyah (Perti) di Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928. organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan tahayul serta taklid di kalangan umat Islam
i. Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di bukit tinggi. Organisasi ini pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian menjadi partai politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah Muchtar Lutfi
j. Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya terlibat pula dalam politik praktis yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Diposkan oleh Raffie Kamal di 07.04 http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif

Pokoknya harus keluar negeri, GRATIS!!!

BELAJAR DI JEPANG

2012-gratis-gibran1
Cerita dimulai ketika saya duduk di SMA kelas 2. Waktu itu, saya bersekolah di MAN Insan Cendekia, Serpong. Sebuah sekolah berasrama yang mewajibkan seluruh siswanya tetap di dalam asrama selama 7×24 jam. Dengan aturan yang cukup ketat, tak jarang dari para siswa yang berusaha untuk bisa keluar dari “penjara suci” itu, meski dengan berbagai cara. Salah satu cara yang saya tempuh adalah dengan mengikuti pameran pendidikan Jepang di Jakarta.
Di acara inilah saya mulai bisa bermimpi. Ya, bermimpi bahwa dunia perkuliahan bukan cuma di Indonesia, tapi juga di luar sana. Sejak saat itulah, saya jadi rajin mencari informasi tentang beasiswa-beasiswa yang ada untuk lulusan SMA. Lho kok jadi beasiswa? kan mimpinya “cuma” keluar negeri? Jawabannya, saya harus sadar diri. Keluarga pasti tidak akan mampu membiayai ke luar negeri. Jadi, harus cari sendiri! ^_^
Perburuan beasiswa pun dimulai. Jerman, Malaysia, Singapura, serta Jepang, semua kesempatan yang mungkin ada saya cari. Informasi mengenai beasiswa-beasiswa ini sudah saya dapatkan sejak kelas 2, atau kalau sistem yang sekarang berarti kelas XI.
Pengejaran beasiswa dimulai dari Jerman. Ada universitas yang bersedia menerima saya sebagai mahasiswa S1. Tapi ternyata butuh biaya hidup sendiri. Bagi saya, artinya mustahil. Lalu ke Singapura, ada NTU dan NUS. Mencoba mendaftar ke sana, ternyata langsung gagal di seleksi dokumentasi. Berarti memang rezeki saya bukan di Singapura. Saya lanjutkan lagi ke Malaysia, ada beasiswa Petronas. Setelah berhasil tembus di seleksi  dokumentasi, selanjutnya adalah ujian tulis dan wawancara. Tapi lagi-lagi hasilnya belum memuaskan. Ketika salah satu teman saya dipanggil ke tahap berikutnya, tidak ada telepon yang masuk ke saya. Sekali lagi, saya meyakinkan diri bahwa rezekinya bukan di Malaysia.
Kesempatan terakhir saya adalah ke Jepang. Waktu itu hanya ada beasiswa monbukagakusho program D2, D3, dan S1. Khusus beasiswa ke Jepang, saya memang menyiapkan strategi khusus. Alasannya, karena beasiswa yang satu ini memiliki persyaratan yang sedikit berbeda. Nilai yang dilihat hanyalah nilai pada semester terakhir. Artinya, seburuk apapun nilai rapor saya ketika kelas 1 dan 2, selama nilai saya bisa bagus di semester 2 kelas 3, saya bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Pada saat itu (2005), syarat minimalnya adalah 7,6 (tujuh koma enam) untuk D2, 7,8 (tujuh koma delapan) untuk D3, dan 8,0 (delapan koma nol) untuk S1.
Bagaimana dengan strategi khususnya? Pertama, saya harus “sadar diri”. Ya, saya harus “sadar diri” dengan kemampuan sendiri. Saat itu, bagi saya mendapatkan rata-rata rapor 8 adalah hal yang hampir mustahil. Sejak awal masuk SMA, rata-rata raport tidak pernah lebih dari 7,8. Akhirnya, setelah meyakinkan diri, saya mantapkan hati, saya putuskan untuk “mengorbankan” nilai semester 1 kelas 3, untuk memperbaiki nilai semester 2 kelas 3. Alih-alih belajar pelajaran semester 1, saya malah belajar materi semester 2. Tujuannya cuma satu, mengejar rata-rata rapor 8,0.Perjuangan yang cukup memakan waktu, karena dimulai dari awal semester 1, dan berakhir di semester 2 akhir. Tapi alhamdulillah, perjuangan saya membuahkan hasil. Rata-rata raport saya pas 8,0. Jadi, cukup untuk mendaftar beasiswa Monbusho untuk S1.
Selanjutnya, saya kembali putar otak. Syarat minimal untuk mendaftar adalah 8,0. Tapi, untuk bisa dipanggil seleksi tertulis, apakah 8,0 cukup? Apalagi, ternyata teman-teman satu sekolah yang nilai rata-ratanya di atas 8,0 pun banyak yang mencoba mendaftar. Lagi-lagi, saya kembali menjalankan strategi khusus. Saya putuskan untuk mendaftar beasiswa D3 yang memiliki syarat 7,8. Kok mau ambil diploma-3? Jawabannya ada pada mimpi saya di awal, “Pokoknya harus keluar negeri, GRATIS!!!”
Pengumuman peserta ujian tulis pun keluar. Alhamdulillah lagi, saya dipanggil ujian tulis D3. Ternyata benar strategi saya, teman satu sekolah yang rata-rata raportnya 8,1 pun tidak dipanggil untuk ujian S1. Dari teman-teman satu sekolah yang dipanggil, waktu itu rata-rata terendahnya sekitar 8,2. Satu langkah menuju mimpi di awal. Alhamdulillah.
Ujian tulis akhirnya diikuti, saya pun kembali lolos seleksi. Tahap berikutnya dipanggil untuk wawancara. Di sini pun saya sudah siapkan strateginya. Apapun pertanyaannya, pokoknya harus PD, walaupun kemampuan otak terbatas, tapi kita akan berjuang keras untuk bisa survive di Jepang. Apalagi nanti kuliahnya dengan Bahasa Jepang. Sudah pasti, kesiapan mental akan ditanyakan. Izin dari orang tua pun pasti disinggung. Sebab kita akan merantau jauh, dan mungkin akan sulit bertemu orang tua.
Selain itu, kita juga harus menyiapkan mimpi-mimpi kita. Waktu itu (2005), saya yang masih kelas 3 SMA cuma bilang, “Saya mau bikin tol otomatis di Indonesia. Supaya nggak perlu ada petugas tol yang jaga gardu malam-malam. Kasihan mereka harus lembur.” Jelas, singkat, dan pastinya bermanfaat. Lupakan dulu sejenak masalah mungkin atau tidak mungkin. Kita ini lulusan SMA. Ilmunya pasti nggak seberapa. Justru, yang harus ditonjolkan adalah semangat juang, dan kemampuan bermimpi!
Dengan sedikit strategi khusus karangan sendiri, alhamdulillah saya bisa berangkat ke Jepang pada April 2006. Sejak itulah kehidupan saya di Jepang dimulai. Ya, kehidupan sederhana, yang dimulai dari sebuah mimpi seorang anak remaja, “Pokoknya harus keluar negeri, GRATIS!!!”
Penulis: Rodiyan Gibran Sentanu
Ketua Umum PPI Jepang 2012-2013
Saat ini mahasiswa S2 di Chiba University

KISAH MOTIFASIPELAJAR KE JEPANG

Perjuangan menaklukkan “iklim” dan “cuaca” Hirosaki

2012-hirosaki-ibnu1
Perkenalkan, saya Ibnu Fathrio, atau panggil saja Ibnu. Saya bekerja di Pusat Sains Atmosfer LAPAN (Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional). Riset keseharian saya berkutat dengan ilmu meteorologi dan klimatologi, baik pengamatan maupun pemodelan. Namun latar belakang pendidikan S1-S2 sebelumnya sedikit berbeda, saya lulus dari jurusan Fisika ITB dengan bidang keahlian fisika bumi. Sekarang saya sedang mengambil kuliah S3 di Hirosaki University di jurusan Meteorologi.
Ilmu meteorologi merupakan hal yang baru bagi saya dan saya terpacu untuk belajar lebih giat lagi dengan coba-coba mencari kesempatan beasiswa di luar negeri. Di LAPAN kami beberapa kali mengundang ahli-ahli sains atmosfer dan antariksa untuk mengisi acara dalam berbagai seminar / kuliah umum dan kami sering bekerja sama dengan RISH-Kyoto University. Nah, di kuliah inilah saya pertama kali berkenalan dengan sensei saya. Dalam sebuah kuliah, salah satu pakar yang diundang adalah (yang kemudian menjadi sensei / pembimbing saya) Yasumasa Kodama, berasal dari Hirosaki University.
Jalan untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah. Berkali-kali menemui kegagalan saat mencoba peruntungan dengan beasiswa Monbushodan beasiswa lainnya. Tapi yang namnaya rejeki sih gak kemana. Meski gagal dalam Monbusho, di saat yang sama ada secercah peluang untuk mendapatkan beasiswa lain dari program “RISTEK karyasiswa”. Program ini diperuntukan kepada para PNS di lembaga-lembaga nondepartemen atau lembaga di bawah koordinasi Menristek, seperti LAPAN, LIPI, BATAN, dan BPPT. Beasiswa ini termasuk sangat baru, karena baru dimulai tahun 2010 untuk jenjang S2 dan S3 di dalam negeri. Semenjak tahun 2011 beasiswa ini juga mendukung studi S3 ke luar negeri. Beasiswa ini hanya mensyaratkan proposal penelitian, tanda penerimaan dari calon pembimbung atau Letter of Acceptance (LoA) dan nilai TOEFL minimum 500, jadi bisa dibilang tidak terlalu sulit.
Saat saya melamar beasiswa ini, saya cukup beruntung karena kuota pelamar beasiswa ini masih di bawah kuota beasiswa yang direncanakan RISTEK. Alhamdulillah saya dapat lulus persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini. Untuk ukuran studi di Jepang, besar beasiswa ini memang sedikit di bawah nilai nominal beasiswa Monbusho. Walaupun begitu, untuk hidup di kota dengan standar hidup seperti Tokyo, beasiswa ini bisa dikatakan lebih dari cukup.
Sebelum dinyatakan lulus sebagai mahasiswa S3 di universitas ini, saya harus melewati ujian masuk berupa presentasi di depan para penguji (professor) dari berbagai bidang keahlian. Materi yang dipresentasikan adalah topik riset yang dilakukan sebelumnya (topik tesis S2) dan juga rencana studi S3. Ujian masuk ini dilaksanakan hanya sebulan sebelum semester dimulai, yaitu pada bulan Juli 2011. Alhamdulillah untuk ujian masuk ini, biaya kehidupan saya juga didukung oleh program RISTEK karyasiswa lainnya yang bernama “program pemagangan penelitian”. Di bawah program ini, peserta diberi jatah 3 bulan untuk melakukan riset di luar negeri.
Karena tahun ini merupakan tahun pertama penyelenggaraan program beasiswa ini, proses pendaftaran di universitas harus dilakukan oleh kita sendiri. Namun kita tidak perlu cemas, karena biasanya sensei sudah menyiapkan dan akan membantu kita dalam pengurusan proses pendaftaran ke universitasnya. Biaya kuliah di universitas negeri di Jepang umumnya sama. Saat pertama kali masuk, kita harus membayar biaya ujian masuk sebesar 30.000 yen, biaya pendaftaran sebesar 282.000 yen dan biaya per semester sebesar 267.900 yen. Semua biaya ini ditanggung sepenuhnya oleh beasiswa RISTEK karyasiswa.
Kota yang sekarang saya tempati bernama Hirosaki, yang bisa dibilang merupakan kota kecil, jadi biaya hidupnya tidak semahal kota-kota besar Jepang seperti Tokyo. Biasanya perbedaan yang mencolok adalah pada harga sewa apartemen (apato)-nya. Di kota ini kita masih bisa mendapatkan apato ukuran 6 tatami dengan harga 19-20 ribu yen, yang lokasinya hanya 10-15 menit dari kampus (ditempuh dengan jalan kaki). Untuk biaya hidup secara keselurahan “cukup” menyediakan 80 ribu yen. Biaya ini dengan asumsi masak makanan sendiri (tidak beli di kantin), pasang internet di apato dan di handphone, dengan asumsi harga sewa apato 20-30 ribu. Saat musim dingin biayanya sedikit membengkak karena harus membeli minyak bahan bakar untuk penghangat ruangan (18 liter minyak ~ 1.500 yen). Pada musim dingin (salju turun mulai akhir November) kota Hirosaki memiliki suhu maksimum nol derajat dan selalu tertutup salju sepanjang hari.
Oh ya, di kampus saya tidak ada kantin yang menjajakan makanan halal, jadi otomatis kita terpaksa berhemat dengan masak sendiri (2.000 yen untuk seminggu jika bisa menghemat). Komunitas muslim di sini memang sedikit, tapi kami menyewa apato di dekat kampus untuk dijadikan musola sehingga kita bisa sholat berjamaah lima waktu di sana. Setiap hari Jumat alhamdulillah kami tidak pernah absen dari sholat Jumat meskipun hanya dihadiri oleh sekitar 10 orang. Jamaahnya terdiri dari muslim dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh, dan Pakistan. Bahkan waktu Idul Adha kami sempat melakukan kurban kambing, tetapi tentunya tidak secara terang-terangan karena penyembelihan hewan tanpa lisensi itu dilarang di Jepang. Persaudaraan antarmuslim di sini begitu kental terasa meski kita berasal dari negara dan bahasa yang berbeda-beda.
Soal kerja paruh waktu (baito) sepertinya disini tidak terlalu populer karena kota ini tidak terlalu ramai. Kalaupun ada, biasanya teman-teman saya melakukan baito di pabrik apel. Jika mahir berbahasa Jepang mungkin bisa dapat baito yang lebih tinggi honornya. Masih soal finansial, untuk mahasiswa yang kesulitan keuangan, terdapat fasilitas keringanan uang kuliah yang diberikan oleh universitas. Keringanan uang kuliah ini bisa didapatkan namun besarannya bermacam-macam. Contoh kasus, mahasiswa asal Bangladesh dibebaskan dari biaya pendaftaran dan biaya semester, dan ada juga mahasiswa lain yang hanya membayar 50%.
Hirosaki adalah kota wisata, dengan salah satu tempat wisatanya yang terkenal adalah Hirosaki Castle. Di tiap musim juga selalu diadakan festival. Sebagai contoh, pada pertengahan musim panas (2-7 Agustus) di kota ini sering diadakan festival Nebuta. Nebuta adalah lentera ukuran raksasa yang dibuat dari kerangka kayu berlapis washi yang umumnya berbentuk boneka pemeran kabuki atau hewan. Nebuta diusung dengan kendaraan hias untuk berpawai di jalan-jalan. Menurut saya, waktu yang paling menyenangkan di Hirosaki adalah saat musim dingin ketika kita dengan mudah mendapatkan akses untuk bermain ski dan snowboard yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota Hirosaki. Selain kota wisata, Hirosaki juga dikenal sebagai kota penghasil apel terbesar di Jepang. Sekitar 20% apel di Jepang berasal dari kota ini. Musim panas di Hirosaki pun tidak terlalu panas seperti di kota lainnya, dengan suhu tertinggi sekitar 32-33 derajat celcius.

Demikian pengalaman singkat perjuangan sejauh ini untuk untuk menaklukkan kota Hirosaki dan universitasnya.  Semoga para pembaca berkenan berkunjung ke kota ini. Khusus bagi para pemburu beasiswa, satu tips penting dalam mencari sekolah dan dukungan biaya hidup adalah agar jangan terlalu terpaku pada sekolah-sekolah dan beasiswa top. Kadang kesempatan datang dari sekolah kecil yang kualitasnya sama baiknya seperti sekolah dengan nama besar. Beasiswa pun bisa diupayakan dari berbagai cara yang tidak kita duga.

Semangat!

join wit me

comentar